Demi Meraih Martabat Lewat Menjualan Donat

Standar
Modal Ku

Modal Ku

Martabat bisa diartikan secara global tingkat harkat kemanusiaan, harga diri, kedudukan atau jabatan, kalau menurut Bahasa Sunda kalungguhan artinya sama yaitu kedudukan/jabatan seseorang. Yang jadi pertanyaan bagaimana cara seseorang meraih martabat itu, dan gampangkah meraihnya? Untuk jawabannya mari kita simak dan mari kita tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Martabat merupakan bagian dari kebutuhan manusia secara abstrak, faktanya banyak orang meraih martabat dengan menghalalkan segara cara, sikut sini, senggol sana asalkan keinginan nafsunya terpenuhi, pikirnya martabat merupakan hal yang segalanya. Akan tetapi banyak juga orang yang jatuh martabatnya hanya dengan sepele karna martabat sifatnya tidak ada yang abadi dan pasti akan meninggalkan pemiliknya tanpa dugaan.

Mungkin berbeda jauh yang di alami oleh ku, meraih martabat/kedudukan menurutku (Jegjeg ceker, suku di jieun hulu, hulu dijieun suku) istilah pribahasa Sunda artinya susah, tiap hari berangkat ke kampus untuk kuliah dengan harapan ingin rasanya pada suatu hari punya kemampuan yang lebih dan berguna bagi bangsa dan negara, dan tidak lupa sambil mengais rizki, karna kalau gak tidak sambil mencari uang tidak akan makan, itu pun bisa makan kalau bok donatnya kosong/laris karna ya yang namanya juga jualan untung dan rugi merupakan resiko pribadi (Melak sugan di tatanah lamun, di cebor ku caina ngarah, nu jadina meureun) istilah pribahasa Sunda yang maksudnya hal yang belum pasti menghasilkan, akan tetapi ku jalani sambil mencari inspirasi untuk meraih prestasi selama kuliah.

Secara tidak sadar jiwa kewirausahaan ku tumbuh dengan sendirinya, dan menghiasi hidup walau serba paspasan alias kekurangan, disamping merangkul beban keluarga yang semakin hari semakin menginjak dada. Akan tetapi kalau kita menyimaknya dengan bertahan dan berusaha semaksimal mungkin, di alam dunia ini tidak ada yang tak mungkin. Ku selalu teringat pribahasa Sunda “Lamun peurih, tangtu bakal boga peurah” artinya kalau kita kuat menjalani prihatin/Qona’ah kalau menurut Bahasa Arabnya, pasti di suatu saat kita mempunyai kemampuan yang lebih dari orang lain. Peurah atau Bahasa Indonesianya Bisa ular, itu atau menggambarkan kemampuan yang sempurna, coba aja kita perhatikan ketika ular ganti kulit, pasti dia diam di tempat sunyi dan berpuasa guna untuk menyempurnakan kemampuannya di samping menggantikan kulitnya. Manusia juga sama tatkala orang yang rajin beribadah dan berpuasa sambil mencari ilmu dan belajar, di suatu saat nanti pasti dia beda dengan teman-temannya yang seangkatan dengannya, sebab di balik semua itu ada nilai plusnya. Ah mungkin ini hanya untuk menghibur hati ku aja yang lagi sulit dan butuh duit, hehe.. semua orang pasti kalau membahas yang namanya duit matanya terbuka ah intermezo aja kawan.

Tetap SEMAGAT SOBAT…. untuk meraih MARTABAT, walau harus hidup di lubang DONAT yang SEMPIT dan selalu TERJEPIT, tapi aku yakin SUATU SAAT kita akan menduduki dan memiliki MARTABAT yang berguna untuk MASYARAKAT. Tapi INGAT SOBAT….! MARTABAT bagaikan KILAT yang MELESAT

(Raih kesempatan, karna kesempatan belum tentu datang yang ke dua kalinya).

About kankasep

Namaku mungkin sudah Populer di Wewengkon/Tatar Sunda yaitu sebuah ciri has orang sunda Asep, hehe...Entah kenapa orangtua ku memberikan sebuah nama Asep, padahal ku cih maunya Nama yang bagus...seperti Primus, atau Ariwibowo, Andilau, Brusly, heheh...tu kan bintang filem.... tapi gak apa-apa lah Asep juga, asalkan bermanfaat bagi semua Masyarakat hasil karyaku dan kreatifitasku. Tapi kalua di lihat dari Bahasa Arab nama Asep itu berawal dari Kata Saepun, yang artinya Pedang....hehe...bagus kan, ya mudah-mudahan ku berharap dari paedah nama itu menjadikan sebuah jembata untuk meneruskan ilmuan di masa yang akan datang. dan sekarang masih kuliya di sebuah institut di Kota Kembang, ngambil jurusan Animasi..doani y moga lancar....AMIIIN...!

Tinggalkan komentar